TEMPO.CO, Jakarta - PT Inhutani III akan memasok 300 ribu ton tanaman trubusan untuk bahan baku pabrik palet kayu (wood chips) PT SL Agro Industry. Oleh SL Agro, palet tersebut akan diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan pengganti batubara. Bahan energi ini kemudian akan dijual kepada perusahaan energi asal Korea, Korean Western Power Co Ltd.
Sebagai penanda awal kerja sama tersebut, sebuah memorandum of understanding akan ditandatangani oleh tiga perusahaan tersebut. "Penandatanganan MoU ini sebagai pengesahan perjanjian ketiga perusahaan itu," kata Direktur Utama Inhutani III, Bambang Widiantoro di Kementerian Kehutanan, Selasa, 19 Maret 2013.
Bambang menargetkan, kerja sama itu akan menambah pendapatan total perusahaan hingga 10 persen dari pendapatan total perusahaan selama 2012 yang sebesar Rp 80 miliar. "Bahkan saat mereka bisa memasok kayu secara maksimal hingga 300 ribu ton, pendapatan total perusahaan kami bisa meningkatkan hingga 25 persen dari pendapatan total kami saat ini," kata Bambang.
Untuk awal perjanjian, kata Bambang, Inhutani III akan memasok bahan baku ke pabrik SL Agro Industry sebanyak 30 ribu ton pada Agustus tahun ini. Inhutani akan menambah pasokan tanaman trubusan menjadi 100 ribu ton pada 2014 mendatang. Lalu pada 2015, Inhutani III kembali menambah pasokan menjadi 300 ribu ton.
Seluruh pasokan tanaman tersebut, kata Bambang, didapat Inhutani III dari hutan konsesi mereka di Pelaihari, Kalimantan Selatan. Mereka memiliki hutan tanaman industri di sana seluas 25 ribu hektar. Sebanyak 5.000 hektar area akan ditanami tanaman trubusan seperti pohon sengon, ekaliptus, dan glirisidia untuk bahan baku palet kayu SL Agro Industry.
Tanaman tersebut dipilih karena lebih mudah tumbuh dan dalam waktu dua tahun sudah dapat ditebang sehingga lebih cepat dipanen. Selain itu, tanaman tersebut juga memiliki kandungan kalori yang cukup baik sebagai bahan bakar pengganti batubara. "Kandungan kalori dari tanaman yang kami pasok saat menjadi palet kayu bisa mencapai 4.800 kalori per kilogram," kata Bambang.
Untuk mempersiapkan bisnis usaha pemasokan tersebut, kata Bambang, Inhutani III telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 40 miliar untuk menanam tanaman trubusan di hutan tanaman tanaman industri mereka. Inhutani III juga berencana untuk mengajukan pinjaman dari badan layanan umum Kementerian Kehutanan sebesar Rp 34 miliar untuk tambahan modal menanam tanaman trubusan dengan masa tenor pinjaman tiga tahun.
CEO Korean Western Power Co Ltd, You Dongsoo, menyambut baik kerja sama tiga perusahaan tersebut. Ia berharap, perjanjian tersebut dapat menguntungkan ketiga perusahaan. "Kerja sama ini akan menjadikan kami sebagai penyedia energi terbarukan berbasis palet kayu," kata Dongsoo pada kesempatan yang sama.
Sebagai penanda awal kerja sama tersebut, sebuah memorandum of understanding akan ditandatangani oleh tiga perusahaan tersebut. "Penandatanganan MoU ini sebagai pengesahan perjanjian ketiga perusahaan itu," kata Direktur Utama Inhutani III, Bambang Widiantoro di Kementerian Kehutanan, Selasa, 19 Maret 2013.
Bambang menargetkan, kerja sama itu akan menambah pendapatan total perusahaan hingga 10 persen dari pendapatan total perusahaan selama 2012 yang sebesar Rp 80 miliar. "Bahkan saat mereka bisa memasok kayu secara maksimal hingga 300 ribu ton, pendapatan total perusahaan kami bisa meningkatkan hingga 25 persen dari pendapatan total kami saat ini," kata Bambang.
Untuk awal perjanjian, kata Bambang, Inhutani III akan memasok bahan baku ke pabrik SL Agro Industry sebanyak 30 ribu ton pada Agustus tahun ini. Inhutani akan menambah pasokan tanaman trubusan menjadi 100 ribu ton pada 2014 mendatang. Lalu pada 2015, Inhutani III kembali menambah pasokan menjadi 300 ribu ton.
Seluruh pasokan tanaman tersebut, kata Bambang, didapat Inhutani III dari hutan konsesi mereka di Pelaihari, Kalimantan Selatan. Mereka memiliki hutan tanaman industri di sana seluas 25 ribu hektar. Sebanyak 5.000 hektar area akan ditanami tanaman trubusan seperti pohon sengon, ekaliptus, dan glirisidia untuk bahan baku palet kayu SL Agro Industry.
Tanaman tersebut dipilih karena lebih mudah tumbuh dan dalam waktu dua tahun sudah dapat ditebang sehingga lebih cepat dipanen. Selain itu, tanaman tersebut juga memiliki kandungan kalori yang cukup baik sebagai bahan bakar pengganti batubara. "Kandungan kalori dari tanaman yang kami pasok saat menjadi palet kayu bisa mencapai 4.800 kalori per kilogram," kata Bambang.
Untuk mempersiapkan bisnis usaha pemasokan tersebut, kata Bambang, Inhutani III telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 40 miliar untuk menanam tanaman trubusan di hutan tanaman tanaman industri mereka. Inhutani III juga berencana untuk mengajukan pinjaman dari badan layanan umum Kementerian Kehutanan sebesar Rp 34 miliar untuk tambahan modal menanam tanaman trubusan dengan masa tenor pinjaman tiga tahun.
CEO Korean Western Power Co Ltd, You Dongsoo, menyambut baik kerja sama tiga perusahaan tersebut. Ia berharap, perjanjian tersebut dapat menguntungkan ketiga perusahaan. "Kerja sama ini akan menjadikan kami sebagai penyedia energi terbarukan berbasis palet kayu," kata Dongsoo pada kesempatan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar